Petualangan Bersama Fotar
Sabtu (24/2) pekan lalu Forum Tarbiyah mengadakan rihlah bertajuk “Ngebolang Bareng Fotar”. Diikuti oleh sekitar 50 peserta, kegiatan ini dilakukan di dua tempat, Taman Layang-layang dan Hutan Lipur Sungai Kancing, Selangor.
Berangkat dari kampus IIUM sekitar pukul 09:00 pagi, Taman Layang-layang menjadi tujuan pertama bus sekolah yang membawa para peserta. Bismillah. Di sana, peserta kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk memulai petualangan. Masing-masing kelompok lantas diminta untuk menentukan ketua kelompok dan yel-yel kelompok. Petualanganpun lantas dimulai, tepat pukul 11:00, setelah sebelumnya diisi dengan game ta’aruf oleh ustad Iqbal untuk memperkenalkan peserta satu sama lain.
Konsep petualangan di Taman Layang-layang adalah semacam outbond yang mewajibkan masing-masing kelompok memecahkan tantangan di pos-pos kecil. Total ada 4 buah pos, dimana sejak awal sudah diputuskan bahwa masing-masing pos hanya boleh berisi satu kelompok, sehingga kelompok kedua harus menunggu atau melanjutkan perjalanan ke pos lainnya terlebih dahulu. Oh ya, dari masing-masing pos akan diberikan clueyang harus dipecahkan oleh peserta di akhir acara.
Di pos pertama yang dijaga oleh ust Iqbal Muslich dan sang istri, ustadzah Maryam Qonitat. Pos ini merupakan pos pengetahuan Islam, dimana masing-masing kelompok harus menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan Islam dan juga isu-isu terbaru di dunia Islam.
Berangkat dari kampus IIUM sekitar pukul 09:00 pagi, Taman Layang-layang menjadi tujuan pertama bus sekolah yang membawa para peserta. Bismillah. Di sana, peserta kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk memulai petualangan. Masing-masing kelompok lantas diminta untuk menentukan ketua kelompok dan yel-yel kelompok. Petualanganpun lantas dimulai, tepat pukul 11:00, setelah sebelumnya diisi dengan game ta’aruf oleh ustad Iqbal untuk memperkenalkan peserta satu sama lain.
Konsep petualangan di Taman Layang-layang adalah semacam outbond yang mewajibkan masing-masing kelompok memecahkan tantangan di pos-pos kecil. Total ada 4 buah pos, dimana sejak awal sudah diputuskan bahwa masing-masing pos hanya boleh berisi satu kelompok, sehingga kelompok kedua harus menunggu atau melanjutkan perjalanan ke pos lainnya terlebih dahulu. Oh ya, dari masing-masing pos akan diberikan clueyang harus dipecahkan oleh peserta di akhir acara.
Di pos pertama yang dijaga oleh ust Iqbal Muslich dan sang istri, ustadzah Maryam Qonitat. Pos ini merupakan pos pengetahuan Islam, dimana masing-masing kelompok harus menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan Islam dan juga isu-isu terbaru di dunia Islam.
“Susah, pertanyaannya sangat detail. Masa sampai ditanya apakah partai asal Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, segala. Namun, dari sana saya juga termotivasi untuk lebih banyak membaca. Sebagai generasi muda Islam sudah seharusnya kita tahu tentang apa-apa saja yang tengah terjadi di dunia, dunia Islam khususnya!” ungkap Yusuf Ali, mahasiswa Ekonomi dengan setengah tersipu. Di pos pertama ini masing-masing kelompok juga diasah otaknya melalui teka-teki Einstein, sayang tidak ada satu kelompokpun yang berhasil menjawab dengan tepat.
Selanjutnya, di pos dua yang dijaga oleh Tami Astie Ulhiza dan Ratih, masing-masing kelompok ditantang melalui gamevoli balon. Namun, supaya lebih seru, voli ini berbeda dengan voli pada umumnya dimana peserta tidak boleh menggunakan tangan. Kejelian dan kekreatifan masing-masing kelompok diuji untuk bisa memindahkan bola balon dari sisi net satu ke sisi net lainnya tanpa menggunakan tangan. Ada yang menggunakan kaki, ada yang disundul, bahkan ada yang ditiup. Seru!
Eits, tetapi tantangan tidak selesai begitu saja setelah balon berhasil melampaui net. Masing-masing kelompok, yang anggotanya bervariasi antara 3 hingga 5 orang, ditantang dalam permainan “Tunjukkan Senyum Lebarmu”. Penasaran apakah itu? Jadi satu kamera diset demikian rupa pada ketinggian sekitar 2 meter. Nah, bagaimana caranya masing-masing anggota kelompok dapat tertangkap mukanya yang tengah tersenyum oleh kamera. Yang gagal tertangkap kamera? Mereka harus mengulang lagi tantangan sebelumnya: voli balon! Seru sekali.
Beranjak dari pos kedua, para peserta mendapatkan tantangan selanjutnya di pos tiga yang dijaga oleh Puti Fatma dan Radhiyah Kasuba. Tantangannya sebenarnya sangat sederhana, yakni estafet 6 sedotan menggunakan dua jari, dilanjutkan dengan merangkai keenam sedotan tersebut menjadi satu rangkaian bebas dimana keenam sedotan harus menyentuh satu sama lain.
Petualangan Taman Layang-layang kemudian ditutup dengan adu kreasi memanfaatkan barang bekas. Masing-masing kelompok ditantang untuk membuat satu barang baru dan bahan-bahan bekas. Ada yang membuat tas kardus, pigura foto, kap lampu, replika kamera, bahkan replika kapal. Anak-anak Fotar kreatif-kreatif semua ya ternyata?
Tepat pukul satu siang, di saat matahari tengah terik-teriknya, petualangan Taman Layang-layang diakhiri dengan makan bersama. Lelah berlari-larian mengitari taman, para peserta menikmati makanan dengan nikmat. Kotak-kotak makananpun bersih tak bersisa. Lelahpun tergantikan dengan perut yang kenyang, Alhamdulillah. Perut kenyang lantas membuat sholat Dzuhurpun terasa lebih khusyu’ meski hanya dengan beralaskan koran seadanya di pinggir taman.
Petualangan berlanjut! Hutan Lipur Sungai Kancing adalah tujuan berikutnya. Sepanjang perjalanan para peserta yang kenyang perut – juga lelah badan, memanfaatkan waktu untuk tidur. Tidak heran sesampainya di Sungai Kancing para peserta sudah segar kembali!
Petualangan dilanjutkan dengan estafet air di sungai setempat. Sebagaimana estafet pada umumnya, masing-masing kelompok beradu cepat membawa air dalam botol dari ujung sungai ke ujung sungai lainnya lantas kembali ke awal secara estafet. Yang kemudian menjadikan seru suasana adalah kecipak air yang membasahi badan peserta. Beberapa peserta bahkan sampai basah kuyup karena jatuh ke sungai. Setelah estafet selesai, rekan-rekan akhwat melanjutkan perjalanan ke air terjun. Sementara rekan-rekan ikhwan tertarik memanfaatkan tanah lapang di sekitar sungai untuk bermain futsal terlebih dahulu.
Sore menjelang. Para ikhwan yang bermain futsal juga sudah beranjak ke area air terjun. Di area air terjunlah kemudian masing-masing kelompok diminta untuk menebak arti clues yang sudah mereka kumpulkan. Dan, masya Allah, semua kelompok berhasil menebaknya dengan benar. Clueyang berhasil terkumpul ternyata ( [See : a beautiful eye] ) merujuk pada surat ketiga Al-Qur’an yaitu, Al-Imron : 193.
Para akhwat selanjutnya sibuk membakar sosis. Sementara para ikhwan bermain air di area air terjun. Di akhir acara, Hambari Nursalam, ketua Fotar, memberikan sedikit refleksi acara. “Acara ini tujuan utamanya adalah memperpanjang ukhuwah silaturahmi yang insya Allah akan memperpanjang umur kita. Dan yang kedua, tentunya untuk mengetahui pesona ciptaan Allah SWT. Ternyata Allah telah ciptakan tempat-tempat yang cantik, sehingga sudah seharusnya kita jaga tempat-tempat itu agar tetap lestari!”
Petualangan berakhir ketika matahari sudah mulai tergelincir. Penat setelah seharian berpetualang memenuhi tantangan-tantangan hilang sudah. Sosis-sosis yang nikmat hasil bakaran para akhwat telah habis, berpindah ke dalam perut. Para pesertapun lantas bertolak pulang ke kampus tercinta, IIUM Gombak. Oh ya, di tengah perjalanan masih sempat dibagikan hadiah untuk beberapa kelompok, diantaranya yang memecahkan kode pertama ialah kelompok Laila, Kreasi Terbaik untuk kelompok Nazlah, Petualang Terbaik untuk kelompok Antar (Anak Tarbiyah), dan Penampil Terbaik untuk kelompok Mantap.
“Alhamdulillah, senang. Tidak menyesal ikut petualangan bersama Fotar!”, ungkap Annisa Putri, mahasiswi Ekonomi dengan tersenyum lebar. Hal yang sama juga diamini oleh Tsabat Robbani, mahasiswa Komunikasi, “Seronok, menyenangkan!”, ujarnya dengan menggunakan logat Melayu.
Selanjutnya, di pos dua yang dijaga oleh Tami Astie Ulhiza dan Ratih, masing-masing kelompok ditantang melalui gamevoli balon. Namun, supaya lebih seru, voli ini berbeda dengan voli pada umumnya dimana peserta tidak boleh menggunakan tangan. Kejelian dan kekreatifan masing-masing kelompok diuji untuk bisa memindahkan bola balon dari sisi net satu ke sisi net lainnya tanpa menggunakan tangan. Ada yang menggunakan kaki, ada yang disundul, bahkan ada yang ditiup. Seru!
Eits, tetapi tantangan tidak selesai begitu saja setelah balon berhasil melampaui net. Masing-masing kelompok, yang anggotanya bervariasi antara 3 hingga 5 orang, ditantang dalam permainan “Tunjukkan Senyum Lebarmu”. Penasaran apakah itu? Jadi satu kamera diset demikian rupa pada ketinggian sekitar 2 meter. Nah, bagaimana caranya masing-masing anggota kelompok dapat tertangkap mukanya yang tengah tersenyum oleh kamera. Yang gagal tertangkap kamera? Mereka harus mengulang lagi tantangan sebelumnya: voli balon! Seru sekali.
Beranjak dari pos kedua, para peserta mendapatkan tantangan selanjutnya di pos tiga yang dijaga oleh Puti Fatma dan Radhiyah Kasuba. Tantangannya sebenarnya sangat sederhana, yakni estafet 6 sedotan menggunakan dua jari, dilanjutkan dengan merangkai keenam sedotan tersebut menjadi satu rangkaian bebas dimana keenam sedotan harus menyentuh satu sama lain.
Petualangan Taman Layang-layang kemudian ditutup dengan adu kreasi memanfaatkan barang bekas. Masing-masing kelompok ditantang untuk membuat satu barang baru dan bahan-bahan bekas. Ada yang membuat tas kardus, pigura foto, kap lampu, replika kamera, bahkan replika kapal. Anak-anak Fotar kreatif-kreatif semua ya ternyata?
Tepat pukul satu siang, di saat matahari tengah terik-teriknya, petualangan Taman Layang-layang diakhiri dengan makan bersama. Lelah berlari-larian mengitari taman, para peserta menikmati makanan dengan nikmat. Kotak-kotak makananpun bersih tak bersisa. Lelahpun tergantikan dengan perut yang kenyang, Alhamdulillah. Perut kenyang lantas membuat sholat Dzuhurpun terasa lebih khusyu’ meski hanya dengan beralaskan koran seadanya di pinggir taman.
Petualangan berlanjut! Hutan Lipur Sungai Kancing adalah tujuan berikutnya. Sepanjang perjalanan para peserta yang kenyang perut – juga lelah badan, memanfaatkan waktu untuk tidur. Tidak heran sesampainya di Sungai Kancing para peserta sudah segar kembali!
Petualangan dilanjutkan dengan estafet air di sungai setempat. Sebagaimana estafet pada umumnya, masing-masing kelompok beradu cepat membawa air dalam botol dari ujung sungai ke ujung sungai lainnya lantas kembali ke awal secara estafet. Yang kemudian menjadikan seru suasana adalah kecipak air yang membasahi badan peserta. Beberapa peserta bahkan sampai basah kuyup karena jatuh ke sungai. Setelah estafet selesai, rekan-rekan akhwat melanjutkan perjalanan ke air terjun. Sementara rekan-rekan ikhwan tertarik memanfaatkan tanah lapang di sekitar sungai untuk bermain futsal terlebih dahulu.
Sore menjelang. Para ikhwan yang bermain futsal juga sudah beranjak ke area air terjun. Di area air terjunlah kemudian masing-masing kelompok diminta untuk menebak arti clues yang sudah mereka kumpulkan. Dan, masya Allah, semua kelompok berhasil menebaknya dengan benar. Clueyang berhasil terkumpul ternyata ( [See : a beautiful eye] ) merujuk pada surat ketiga Al-Qur’an yaitu, Al-Imron : 193.
Para akhwat selanjutnya sibuk membakar sosis. Sementara para ikhwan bermain air di area air terjun. Di akhir acara, Hambari Nursalam, ketua Fotar, memberikan sedikit refleksi acara. “Acara ini tujuan utamanya adalah memperpanjang ukhuwah silaturahmi yang insya Allah akan memperpanjang umur kita. Dan yang kedua, tentunya untuk mengetahui pesona ciptaan Allah SWT. Ternyata Allah telah ciptakan tempat-tempat yang cantik, sehingga sudah seharusnya kita jaga tempat-tempat itu agar tetap lestari!”
Petualangan berakhir ketika matahari sudah mulai tergelincir. Penat setelah seharian berpetualang memenuhi tantangan-tantangan hilang sudah. Sosis-sosis yang nikmat hasil bakaran para akhwat telah habis, berpindah ke dalam perut. Para pesertapun lantas bertolak pulang ke kampus tercinta, IIUM Gombak. Oh ya, di tengah perjalanan masih sempat dibagikan hadiah untuk beberapa kelompok, diantaranya yang memecahkan kode pertama ialah kelompok Laila, Kreasi Terbaik untuk kelompok Nazlah, Petualang Terbaik untuk kelompok Antar (Anak Tarbiyah), dan Penampil Terbaik untuk kelompok Mantap.
“Alhamdulillah, senang. Tidak menyesal ikut petualangan bersama Fotar!”, ungkap Annisa Putri, mahasiswi Ekonomi dengan tersenyum lebar. Hal yang sama juga diamini oleh Tsabat Robbani, mahasiswa Komunikasi, “Seronok, menyenangkan!”, ujarnya dengan menggunakan logat Melayu.
Sampai jumpa di petualangan-petualang selanjutnya, insya Allah.
subhanalloh... coretan semacam ini sesuatu bgt... hehe...
ReplyDeletewah...
ReplyDeletepengen nge-bolang lagi rasanya...