Peta Kehidupan
Salah satu peninggalan Rasulullah SAW adalah Al Quran, yang beliau menjanjikan bahwasannya kita tidak akan tersesat selama kita berpegang teguh pada kitab ini. Maka ibaratnya kita sedang melakukan perjalanan, kita pasti membutuhka peta. Dengan begitu kita bisa mengetahui arah kita berjalan dan tidak tersesat sampai tujuan. Begitu pula Al Quran. Al Quran adalah peta kehidupan yang akan mengantarkan kita kepada keridhaan Allah SWT. Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita untuk berperilaku sesuai dengan Al Quran, dikatakan oleh istri beliau bahwasannya akhlaq Rasulullah adalah Al Quran.
Ya, karena Al Quran memang mengajarkan dan menyentuh sendi sendi kehidupan kita. Untuk kita para mahasiswa, Al Quran mengajarkan untuk merenungi ciptaan Allah yang ada disekitar dan senantiasa semangat dalam menuntut ilmu dengan memohon kepada Allah Rabbi zidni ‘ilma (Ya Allah tambahkanlah kepadaku ilmu). Al quran juga mendidik orangtua untuk mengajari anaknya hal yang baik, begitu juga pada anak-anak untuk berbakti kepada orangtua. Al Quran menggariskan kepada pemimpin untuk menunaikan amanahnya dengan baik, begitu juga kepada rakyat untuk mentaati pemimpinnya, rasul dan Allah SWT. Maka aku, kamu, dan kita semua umat muslim merugi jika tidak membaca dan tidak mempelajari Al Quran. Mungkin seringkali kita beralasan sedang sibuk, sedang banyak pikiran, sedang galau, ngajinya nanti saja.
Justru Rasulullah mengajarkan kepada kita dalam doanya yang sering beliau ucapkan, bahwasannya Rasulullah memohon kepada Allah agar Al Quran ini menjadi penenang jiwanya, penghilang kegundahan, penghilang kesedihan, dan menjadi cahaya hati. Maka bukan seharusnya kita yang menunggu suasana hati membaik kemudian baru membaca Al Quran. Dengan meneladani Rasulullah, segala kegundahan, kesedihan, akan lebih terobati dengan membaca Al Quran. Kembali saling mengingatkan, bukan menunggu ada waktu luang untuk membaca, menghafal, dan mentadaburi Al Quran. Tapi kita yang harus meluangkan waktu untuk itu.
Sesibuk apapun kita, luangkan waktu untuk Al Quran. Lebih banyak lebih baik.Penulis: Bintu Farafisha
0 Komentar: