2 jam bersama Ust.Mudzakkir
Libur telah tiba… libur telah tiba… hatiku gembira. Seperti itulah separuh lirik yang biasa kita dendangkan jika liburan tiba. Libur untuk menyambut mid-term sudah di depan mata. Sebelum kita sibuk mempersiapkan ujian dan menyelesaikan setumpuk tugas-tugas, FOTAR telah menyediakan acara untuk me-recharge iman kita. Recharge Your Soul, itulah slogan Tasqif yang rutin diadakan sebulan sekali.
Tasqif kali ini, memang tidak ramai seperti biasanya. Tapi itu bukan masalah bagi kita. Karena kita masih haus akan ilmu. Apalagi Tasqif kali ini nampak berbeda. Sambil menunggu pembicara hadir, M. Hadi meminta kita menulis sebuah cerpen yang tersusun dari tiga kata yaitu, cinta, tape, dan kopiko. Dalam waktu lima menit, kita diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide kreatif dalam merangkai tiga kata tersebut. Terbentuklah bermacam-macam cerita. Yang di dalamnya terdapat kalimat-kalimat unik seperti cinta yang terasa asam seperti tape atau juga cinta yang terasa manis seperti kopiko. Pokoknya pada kreatif deh. Loh kok jadi kayak acara serumpun ya nih. Itu lah yang berbeda pada Tasqif kali ini. Kini, waktunya untuk mendengarkan taujih dari Ust. Muzakkir Muhsin Thaha, Lc. MA.
Rencana awal yang seharusnya dimulai pada pukul 11.00, terealisasikan menjadi pukul 11.30. Tapi, alhamdulilah kita sudah mengisi waktu kosong sebelumnya dengan hal yang bermanfaat. Tanpa membuang waktu, acara langsung dibuka oleh MC dengan basmallah dan sebuah pantun Salam rindu airmata, salam sebelum bertemu, maaf sebelum berkata. Pak Mamat jualan tomat, ngga laku hari jum’at, kalau anda ummat Muhammad, Jawab salam dengan semangat. Pantun ini tidak disampaikan oleh Muhammad Hadi atau Ali Rakhman yang sudah masyhur dengan pantun buatannya. MC kali ini dibawakan oleh saudara Amjad. Setelah itu, pembacaan ayat suci al-qur’an surat Al mu’minun : 1-11 oleh Ahmad Rasikh. Tanpa memperpanjang kalimat, MC langsung meminta Ust. Muzakkir untuk menyampaikan tausiyah yang bertema “Urgensi Sholat : dalam pembentukan karakter unggul ”.
Allah menciptakan manusia yang tujuannya ialah untuk beribadah kepada-Nya, yaitu dengan mendirikan sholat salah satunya. Sholat, tidak hanya semata-mata agar selamat dari pengadilan-Nya, tapi juga memberi manfaat bagi kesehatan. Para ilmuan dan dokter meneliti bahwa gerakan-gerakan dalam sholat dapat menyehatkan, tanpa harus berolahraga. Perintah sholat yang diberikan kepada Rasulullah ketika isra’ miraj ialah, 50 kali per hari. Dengan rahmat Allah, kewajiban sholat dikurangi menjadi lima kali dalam semalam. Hikmah dari kejadian ini, agar umat muslim tidak meninggalkan sholat lima waktu dalam sehari. Sudah diberi keringanan menjadi lima waktu tapi masih ngga sholat, itu sungguh terlalu.
Sholat ialah ibadah yang pertama kali akan dihisab oleh Allah. Karena itu, kita harus membenahi sholat kita. Khusyu’ ialah bagian terpenting dalam sholat. Khusyu yang berasal dari bahasa arab ini berarti takut. Makna rasa takut ini ialah, ketika kita membayangkan bahwasannya setiap sholat yang kita lakukan adalah sholat untuk terakhir kalinya. Sehingga kita dapat mendapatkan khusyu yang mendalam. Khusyu dalam sholat memang sulit karena perlu adanya proses, dan proses itu sendiri bisa kita dapatkan dalam tarbiyah dan adaptasi dalam sholat. Dalam hadith Rasulullah SAW diumpamakan sholat sebagai sebuah sungai yg dalam, di mana air nya mengalir dan berada di belakang rumah, lalu kita dapat mandi di sana, maka tubuh kita pun akan bersih , begitu juga ketika kita menunaikan sholat, maka tubuh kita akan bersih. Artinya, sholat dapat menghapuskan dosa-dosa kita. Ketika kita mendirikan sholat 5 waktu, dosa-dosa diantara satu sholat ke sholat lainnya pun akan dihapuskan oleh Allah.
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 29 : 45). Dalam surat Al-Ankabut ini, sudah jelas Allah menyuruh kita mendirikan sholat agar terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Dengan kata lain, sholat dapat membangun karakter yang baik nan unggul bagi kita. Kita dapat lihat bagaimana korelasi sholat dengan akhlaq. Misalnya, amanah. Ketika kita telah melaksanakan sholat lima waktu, berarti kita telah menjalankan amanah dari Allah. Dan insya Allah dalam segala kondisi dan aktifitas apapun akan terbiasa amanah. Intinya, sholat dapat menjadikan kita muslim yang produktif dan menjadi pribadi yang unggul.
Tasqif ini diakhiri dengan sesi penyerahan cinderamata oleh saudara Hambari selaku ketua Fotar. Setelah itu, doa penutup yang dipimpin oleh Ustadz Muzakkir. Pantun pun kembali dilantunkan oleh MC sebagai penutup acara pagi itu.
Tasqif kali ini, memang tidak ramai seperti biasanya. Tapi itu bukan masalah bagi kita. Karena kita masih haus akan ilmu. Apalagi Tasqif kali ini nampak berbeda. Sambil menunggu pembicara hadir, M. Hadi meminta kita menulis sebuah cerpen yang tersusun dari tiga kata yaitu, cinta, tape, dan kopiko. Dalam waktu lima menit, kita diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide kreatif dalam merangkai tiga kata tersebut. Terbentuklah bermacam-macam cerita. Yang di dalamnya terdapat kalimat-kalimat unik seperti cinta yang terasa asam seperti tape atau juga cinta yang terasa manis seperti kopiko. Pokoknya pada kreatif deh. Loh kok jadi kayak acara serumpun ya nih. Itu lah yang berbeda pada Tasqif kali ini. Kini, waktunya untuk mendengarkan taujih dari Ust. Muzakkir Muhsin Thaha, Lc. MA.
Rencana awal yang seharusnya dimulai pada pukul 11.00, terealisasikan menjadi pukul 11.30. Tapi, alhamdulilah kita sudah mengisi waktu kosong sebelumnya dengan hal yang bermanfaat. Tanpa membuang waktu, acara langsung dibuka oleh MC dengan basmallah dan sebuah pantun Salam rindu airmata, salam sebelum bertemu, maaf sebelum berkata. Pak Mamat jualan tomat, ngga laku hari jum’at, kalau anda ummat Muhammad, Jawab salam dengan semangat. Pantun ini tidak disampaikan oleh Muhammad Hadi atau Ali Rakhman yang sudah masyhur dengan pantun buatannya. MC kali ini dibawakan oleh saudara Amjad. Setelah itu, pembacaan ayat suci al-qur’an surat Al mu’minun : 1-11 oleh Ahmad Rasikh. Tanpa memperpanjang kalimat, MC langsung meminta Ust. Muzakkir untuk menyampaikan tausiyah yang bertema “Urgensi Sholat : dalam pembentukan karakter unggul ”.
Allah menciptakan manusia yang tujuannya ialah untuk beribadah kepada-Nya, yaitu dengan mendirikan sholat salah satunya. Sholat, tidak hanya semata-mata agar selamat dari pengadilan-Nya, tapi juga memberi manfaat bagi kesehatan. Para ilmuan dan dokter meneliti bahwa gerakan-gerakan dalam sholat dapat menyehatkan, tanpa harus berolahraga. Perintah sholat yang diberikan kepada Rasulullah ketika isra’ miraj ialah, 50 kali per hari. Dengan rahmat Allah, kewajiban sholat dikurangi menjadi lima kali dalam semalam. Hikmah dari kejadian ini, agar umat muslim tidak meninggalkan sholat lima waktu dalam sehari. Sudah diberi keringanan menjadi lima waktu tapi masih ngga sholat, itu sungguh terlalu.
Sholat ialah ibadah yang pertama kali akan dihisab oleh Allah. Karena itu, kita harus membenahi sholat kita. Khusyu’ ialah bagian terpenting dalam sholat. Khusyu yang berasal dari bahasa arab ini berarti takut. Makna rasa takut ini ialah, ketika kita membayangkan bahwasannya setiap sholat yang kita lakukan adalah sholat untuk terakhir kalinya. Sehingga kita dapat mendapatkan khusyu yang mendalam. Khusyu dalam sholat memang sulit karena perlu adanya proses, dan proses itu sendiri bisa kita dapatkan dalam tarbiyah dan adaptasi dalam sholat. Dalam hadith Rasulullah SAW diumpamakan sholat sebagai sebuah sungai yg dalam, di mana air nya mengalir dan berada di belakang rumah, lalu kita dapat mandi di sana, maka tubuh kita pun akan bersih , begitu juga ketika kita menunaikan sholat, maka tubuh kita akan bersih. Artinya, sholat dapat menghapuskan dosa-dosa kita. Ketika kita mendirikan sholat 5 waktu, dosa-dosa diantara satu sholat ke sholat lainnya pun akan dihapuskan oleh Allah.
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 29 : 45). Dalam surat Al-Ankabut ini, sudah jelas Allah menyuruh kita mendirikan sholat agar terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Dengan kata lain, sholat dapat membangun karakter yang baik nan unggul bagi kita. Kita dapat lihat bagaimana korelasi sholat dengan akhlaq. Misalnya, amanah. Ketika kita telah melaksanakan sholat lima waktu, berarti kita telah menjalankan amanah dari Allah. Dan insya Allah dalam segala kondisi dan aktifitas apapun akan terbiasa amanah. Intinya, sholat dapat menjadikan kita muslim yang produktif dan menjadi pribadi yang unggul.
Tasqif ini diakhiri dengan sesi penyerahan cinderamata oleh saudara Hambari selaku ketua Fotar. Setelah itu, doa penutup yang dipimpin oleh Ustadz Muzakkir. Pantun pun kembali dilantunkan oleh MC sebagai penutup acara pagi itu.
0 Komentar: