Kunci Kehidupan
Berapa banyak orang yang pernah mendengar pepatah Man jadda wa jada? Berapa banyak orang yang mengaplikasikannya?
Perjuangan merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup kita. Semua hal tidak akan mungkin tercapai apabila tidak ada kesungguhan untuk mengusahakannya.
Juga, kita sama-sama paham bila tidak ada di dunia ini yang bisa kita dapat dengan instan. Mie instan sekalipun melewati proses panjang sebelum bisa 'tinggal seduh langsung makan'. Dan acap kali orang mengingat kita karena kesungguhan kita dalam berproses untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Kesungguhan merupakan hal krusial yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidup, sebagaimana firman-Nya:
“Dan orang yang bersungguh-sungguh (berjihad) untuk mencari (keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat” (QS: Al-Ankabut: 69).
Dalam ayat tersebut jelas Allah SWT memberikan jaminan jalan bagi mereka yang sungguh-sungguh. Ditambah lagi, bersungguh–sungguh dalam hal kebaikan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Dahulu, saat nabi Muhammad SAW saat menyebarkan Islam, beliau juga sangat gigih dalam kegiatan dakwahnya di Makkah dan Madinah. Sudah terlalu sering kita mendengar bagaimana beliau dikisahkan: dilempar kotoran, diludahi, hingga mau dibunuh. Tetapi kesungguhan beliaulah yang kemudian membuat Islam berkembang, hingga sekarang.
Di samping itu, kunci kesuksesan Rasullah dalam menyebarkan Islam adalah kemulian akhlaqnya. Akhlaq nabi Muhammad SAW yang terpuji membuat penduduk Arab masa itu begitu kagum terhadap beliau, sehingga mereka kemudian rela mengikuti ajaran yang beliau bawa. Jelas bahwa Islam juga mennyerukan pada para pemeluknya untuk senantiasa berakhlaq baik pada semua umat manusia. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW saat berdakwah untuk memajukkan Islam.
Di samping itu, kunci kesuksesan Rasullah dalam menyebarkan Islam adalah kemulian akhlaqnya. Akhlaq nabi Muhammad SAW yang terpuji membuat penduduk Arab masa itu begitu kagum terhadap beliau, sehingga mereka kemudian rela mengikuti ajaran yang beliau bawa. Jelas bahwa Islam juga mennyerukan pada para pemeluknya untuk senantiasa berakhlaq baik pada semua umat manusia. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW saat berdakwah untuk memajukkan Islam.
Sekali waktu saya juga pernah membaca cerita yang mengingatkan saya tentang betapa pentingnya akhlaq. Diceritakan seorang pemuda tengah menghadapi wawancara kerja. Ratusan orang saingannya. Si pemuda merasa banyak yang lebih mumpuni daripada dirinya. Tetapi, tanpa disangka pimpinan perusahaan tersebut langsung meluluskan pemuda tersebut hanya setelah beberapa kali ditanyai.
Kok bisa?
Banyak orang yang bertanya-bertanya tentang kelulusan si pemuda. Mereka merasa bahwa bila memang mereka tidak pantas diterima, tentu si pemuda jauh lebih tidak layak.
Pemimpin perusahaan itu pun menjelaskan kenapa si pemuda bisa lulus dengan mudah. Pertama, karena dia mengetuk pintu ruang wawancara dengan sopan dan membuka kedua sepatunya sebelum dia memasuki ruangan tersebut. Ini menandakan bahwasanya pemuda tersebut mengetahui etika dalam kehidupan.
Kedua, dia juga tidak duduk sebelum si pemimpin perusahaan menyuruhnya untuk duduk. Ini menandakan pemuda itu sangat menghormati pemimpin.
Kesederhanaan dan keindahan akhlaq si pemuda yang nyata menarik simpati si pimpinan. Kesungguhan si pemuda dapat ditangkap dengan mudah dari tindak tanduknya yang santun, sesuatu yang seringkali dilupakan orang. Begitu menurut si pimpinan.
Pada akhirnya, akhlaq dan kesungguhan merupakan kunci kehidupan yang tidak boleh diabaikan oleh seorang Muslim. Keduanya saling menopang. Keluhuran akhlaq tak akan tercapai tanpa kesungguhan. Dan kesungguhan usaha tiada berguna bila tidak dilakukan dengan cara-cara yang berakhlaq.
Sudah seharusnya, sebagai umat nabi Muhammad SAW, kita dikenali karena keindahan budi dan kesungguhan kita dalam usaha. Sebagaimana yang sudah beliau contohkan, berabad-abad silam.
Penulis: Fikriyudin
Kok bisa?
Banyak orang yang bertanya-bertanya tentang kelulusan si pemuda. Mereka merasa bahwa bila memang mereka tidak pantas diterima, tentu si pemuda jauh lebih tidak layak.
Pemimpin perusahaan itu pun menjelaskan kenapa si pemuda bisa lulus dengan mudah. Pertama, karena dia mengetuk pintu ruang wawancara dengan sopan dan membuka kedua sepatunya sebelum dia memasuki ruangan tersebut. Ini menandakan bahwasanya pemuda tersebut mengetahui etika dalam kehidupan.
Kedua, dia juga tidak duduk sebelum si pemimpin perusahaan menyuruhnya untuk duduk. Ini menandakan pemuda itu sangat menghormati pemimpin.
Kesederhanaan dan keindahan akhlaq si pemuda yang nyata menarik simpati si pimpinan. Kesungguhan si pemuda dapat ditangkap dengan mudah dari tindak tanduknya yang santun, sesuatu yang seringkali dilupakan orang. Begitu menurut si pimpinan.
Pada akhirnya, akhlaq dan kesungguhan merupakan kunci kehidupan yang tidak boleh diabaikan oleh seorang Muslim. Keduanya saling menopang. Keluhuran akhlaq tak akan tercapai tanpa kesungguhan. Dan kesungguhan usaha tiada berguna bila tidak dilakukan dengan cara-cara yang berakhlaq.
Sudah seharusnya, sebagai umat nabi Muhammad SAW, kita dikenali karena keindahan budi dan kesungguhan kita dalam usaha. Sebagaimana yang sudah beliau contohkan, berabad-abad silam.
Penulis: Fikriyudin
akhlak yang indah sampai kapanpun akan selalu menjadi hal yang berharga dan disukai banyak orang..
ReplyDelete