Bahaya Waktu Luang

April 15, 2016 Forum Tarbiyah 1 Komentar


Pengangguran bisa melahirkan rangkaian keburukan dan menciptakan benih-benih kehancuran. Rasulullah sudah memperingatkan kita untuk tidak mengabaikan nikmat kesehatan dan kesempatan yang kita miliki. Dan, ya! Kenyataannya pada zaman sekarang betapa banyak orang sehat dan punya banyak kesempatan, tetapi hidup mereka terombang-ambing tanpa arah karena tidak memiliki tujuan dan cita-cita yang jelas. Mereka terpuruk dalam keterombang - ambingan karena tidak mau bekerja dan memanfaatkan kesehatan serta waktu dan kesempatan yang sebenarnya mereka punyai.

Kita tentunya mengetahui kalau kehidupan ini diciptakan dengan tujuan tertentu. Begitu pula penciptaan bumi dan langit beserta segala sesuatu yang ada di antara keduanya. Dan kita sebagai manusia harus mengetahui dan mencamkan kebenaran ini, sehingga kita bisa menjalani hidup ini berdasarkan ketentuan ketentuanNya. Bila kita memilih hidup dalam kubangan nafsu yang sempit dan bersembunyi di balik dinding-dindingnya yang membuat kita terhalang dari segala sesuatu, berarti kita sendiri telah memilih seburuk-buruk tempat untuk masa kini dan masa depan.

Seperti yang dikatakan Imam Syafi’i ketika menjelaskan prinsip-prinsip dasar pendidikan, “Jika kamu tidak menyibukkan diri dengan kebenaran, maka kamu akan disibukkan dengan kebathilan”. Jadi, ketika semua kekuatan dan kemampuan manusia dicurahkan untuk memperjuangkan kebenaran, maka tak ada lagi ruang yang tersisa untuk kebathilan. Bila kebenaran sudah menguasai hati dan pikiran, tak ada lagi tempat kosong untuk bisikan dan godaan keragu-raguan atau kebimbangan.

Lalu mengapa sesuatu yang sangat sepele seperti menyibukkan diri dalam pekerjaan dapat mengusir rasa cemas? Jawabannya, karena salah satu hukum dasar dalam ilmu psikologi menyatakan ; Mustahil bagi otak yang masih normal dapat memikirkan lebih dari satu masalah dalam satu waktu". Teori ini sejalan dengan makna ayat: "Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya". Sebagaimana kita tidak bisa membayangkan dua hal berbeda dalam satu waktu, begitu juga dengan mengumpulkan dua perasaan dalam satu hati.

Pada intinya kita takkan bersemangat melakukan aktivitas yang benar dan menyenangkan, sementara pada saat yang sama kita merasa cemas. Sebab, kedua perasaan ini saling menafikan satu sama lain. Banyaknya waktu luang yang dimiliki seseorang cenderung akan menghancurkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Karena berbagai potensi dan kekuatan yang kita miliki secara bertahap akan menurun, berkurang, dan membeku jika tidak diberdayakan dan digunakan.

"Umur seseorang dicuri ketika ia melalaikan hari ini karena merisaukan hari esok"

Penulis : Azka Sa'dan

Pengangguran bisa melahirkan rangkaian keburukan dan menciptakan benih-benih kehancuran. Rasulullah sudah memperingatkan kita untuk tidak me...

1 comment: