Musibah Sebagai Pengingat
Gambar: squamishchief.com |
Saat itu, pukul 5:00 sebelum fajar, adzan subuh belum lagi terdengar sayupnya sehingga manusia-manusia masih terlelap dalam tidurnya. Namun,beberapa menit kemudian, tiba-tiba terasa bumi bergoyang, dinding-dinding rumah terdengar berdetak, manusia-manusia tadi yang sebelumnya masih berlayar di mimpi-mimpinya, terbangun, terkejut, dan langsung berhamburan keluar dari rumah-rumah mereka.
Apa yang terjadi? Ya, tempat kami digoyang gempa lagi. Surat-surat kabar hari itu akhirnya memberitakan; menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 6,5 SR. Gempa bumi tersebut terjadi pukul 05.03 WIB, dengan pusat gempa pada 5,25 LU dan 96,24 BT. Gempa tersebut terjadi di darat pada kedalaman 15 km.
Dan sampai saat ini, dikabarkan lebih dari 100 orang meninggal dan hampir 600 orang luka-luka. Gedung-gedung, rumah dan ruko runtuh dan hancur seketika. Innalillahi wainna ilaihi jari'un.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (seusungguhnya kami milik Allah dan sesunnguhnya kami sedang menuju kemabali kepada-Nya) (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157) (Q.S. Al-Baqoroh / 2 : 155 -157)
Tidak dapat dipungkiri, semua musibah yang Allah timpakan kepada kita, mengandung ibrah di dalamnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah karena Allah ingin memperingatkan kita, atas kekhilafan dan kelalaian selama ini. Karena Dia masih sayang kepada kita, maka Dia masih mau memperingati kita. Karena Dia tidak mau hambaNya berpaling dariNya, maka dia sentil sedikit kesadaran kita supaya kita yang dulunya sudah sedikit melenceng dan berbelok arah, dapat kembali berjalan di jalan lurusnya.
Menghubungkan dengan musibah gempa ini, bisa kita logikakan, alasan mengapa Allah timpakan gempa ini pada pukul 5:00, beberapa menit sebelum subuh. Karena mungkin saja Allah ingin mengingatkan kita untuk kembali memenuhi shaf-shaf di masjid saat shalat subuh. Memberi nyawa lagi kepada masjid-masjid saat subuh tiba. Mengikuti perintahNya "ashalatu khairun minan naum".
Jadi, wahai saudara saudara ku, janganlah bersedih. Apalagi sempat terlintas dibenakmu bahwa Allah tak sayang lagi padamu. Karena musibah ini hanyalah cara Allah menyentil kesadaran kita, ketika kita sudah tersesat terlalu jauh, berbuat khilaf terlalu banyak. Meskipun banyak korban berjatuhan, toh kita memang tidak pernah tau ajal kita kapan datangnya. Bisa saja saat kita sedang bersantai-santai dalam keadaan yang aman-aman saja, tapi bisa juga saat memang Allah timpakan suatu musibah kepada kita. Karena Dialah yang Maha Berkehendak.
Jangan bersedih saudaraku, jangan bersedih Acehku. Allah menyayangimu.
Penulis: Arini Diyah Fadhillah.
0 Komentar: