Padam
Sahabat,
bilakah yakin dihatimu itu berangsur padam
Maka terbiasalah,
Detak taat di jantungmu mulai tergerus dalam
Maka terbiasalah,
keningmu terlambat pada sujud-sujud malam
Maka terbiasalah,
mulutmu lebam, perasaan temaram
dan nuranimu itu,.. bergemuruh suram
Sempurnalah sesaknya,
dan suatu saat aku meyakini
dengan tergugu berkaca-kaca kau ingin pulang
memintaku tenangkan bahumu yang terguncang
mencari penawar rasa sakitnya
lalu, setelah itu, aku telah merasa
kita akan dibuat rindu menangis bersama
*terinspirasi dari seorang sahabat nan gemar memperbaharui taubat
duh, Istana surgamu pasti megah sekali
(Ijul)
0 Komentar: