Membaca Efektif
"Sudahkah aktivitas membaca kita efektif?"
Membaca adalah aktivitas yang seharusnya menjadi kegemaran seorang pembelajar, sehingga membaca tak hanya dilakukan saat akan ujian (he..he..) tapi sebagai aktivitas harian yang tak sering terlewatkan. Namun, sudahkah aktivitas membaca kita efektif? Adakalanya bacaan yang kita konsumsi tidak memberikan input berarti, entah itu karena tak paham isinya, atau tidak menarik barangkali (ini biasa terjadi pada buku teks kuliah :p), atau tidak punya banyak waktu, dll. Untuk itulah meningkatkan kemampuan memahami bacaan akan sangat bermanfaat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kemampuan membaca:
Sebelum mulai membaca
1. Melihat sekilas seluruh bacaan, ada yang menyebutnya dengan istilah preview (Kalo ini lebih ke bacaan berupa buku).
Mulailah dengan melihat judul, author komen komen di cover, pengantar. Perhatikan sekilas gambar gambar, warna, diagram, grafik, foto dll. Ini akan sangat berguna untuk menciptakan minat kita terhadap buku atau bacaan. Oh iya, terutama juga lihat daftar isinya. Selain menciptakan minat, melihat sekilas akan menjawab pertanyaan mengapa kita perlu membaca buku tersebut.
2. Berusahalah mengambil posisi dan suasana senyaman mungkin serta santai. Mungkin ada yang perlu keheningan total, namun ada juga yang perlu ada suara sayup sayup. Semua terserah individu masing masing.
3. Jangan lupa memulainya dengan do’a J
Robbii Zidnii ‘Ilmaa Warzuqnii Fahmaa, “Ya Allah tambahkanlah aku ilmu dan berilah aku karunia untuk dapat memahaminya.”
Ketika membaca
1. Membaca adalah proses menangkap ide atau gagasan penulis.
Edward Fry dalam bukunya teaching faster reading menekankan bahwa gagasan dalam bacaan hanya dapat dipahami dengan memahami keterkaitan antar kata dalam bentuk frase atau kalimat bukan sekedar kata per kata. Para psikolog menyebutnya gestalt atau unit of meaning. Menurut mereka otak manusia lebih mudah memahami ide ide dalam bentuk meaning-units tadi. Oke..contohnya pada kalimat dibawah ini (berhubung di library banyak buku berbahasa inggris so, contohnya juga bahasa inggris ya J )
“The large grey house that the farmer lived in has been sold to the soldier who was here last summer.”
Kalimat diatas termasuk panjang dan rumit (terutama bagi pembaca yang bhs Inggris adalah second language). Bayangkan jika buku teks kita isinya penuh dengan kalimat serupa dari halaman ke halaman. Nah sebagai latihan agar terbiasa menangkap gagasan dari kalimat complex, mulailah dengan membagi kalimat tsb menjadi lebih sederhana saat membaca, dan hindari memahaminya kata per kata.
Contoh:
- There is a large grey house
- A farmer lived in it
- The house has been sold
- A soldier bought it
- The soldier was here last summer
Awal nya mungkin akan terasa lama. Namun, dengan latihan yang sering, Insya Allah akan meningkatkan kemampuan kita dalam memahami bacaan.
1. Fokus hanya pada ide utama dalam paragraph bukan setiap kata dalam paragraph. Biasanya ide paragraph itu ada awal, akhir atau tengah. Bisa juga dengan melihat apakah yang menjadi bahan pembicaraan yang menonjol dalam paragraph itu? Atau key sentence dalam paragraph,misalnya tempat, orang, peristiwa, dsb.
Setelah menemukan ide pokok, tentunya akan lebih gampang lagi mencari ide tambahan.
2. Untuk mencari ide pokok dan tambahan (main idea dan details) biasanya pembaca suka menggaris bawah atau men-stabilo key words atau key sentence yang dianggap penting. Ingat, tandai / garis bawahi saja yang benar benar penting, sebaliknya menggaris bawahi semua kalimat (karena merasa tidak ada yang tidak penting) justru tidak efektif.
3. Membaca cepat (speed reading).
Percaya atau tidak beberapa hal yang menghambat pemahaman membaca adalah membaca dengan lambat . Membaca cepat erat kaitannya dengan pergerakan mata. Menurut Culter dalam bukunya triple your reading speed, the slower the reader, the more the eyes move, sebaliknya the faster/better the reader, the less the eyes move.
Ibaratnya ,kalau kita mau mengambil gambar dengan menggunakan kamera, apa yang terjadi jika kameranya bergerak gerak, tentu gambarnya akan buram. Terus kalau kita mau ngambil gambar rectorat building of IIUM misalnya, biar gambarnya bagus, maka seluruh bangunan akan di shut dengan memperluas zoom kamera sehingga indahnya bangunan rektorat dapat terlihat dan tulisan International Islamic University Malaysia- nya jadi kelihatan semua kan he..he.. Masih ingat gestalt kan? Ketika mata menangkap kata per kata, maka mata lebih sering bergerak untuk berhenti pada satu kata lalu fokus lagi pada kata berikutnya, inilah yang menyebabkan pembaca kehilangan konteks dari kata demi kata yang dibaca sedangkan jika mata menangkap gestalt (semakin besar kelompok kata/ unit meaning yang ditangkap semakin baik), maka pembaca tidak akan kehilangan konteks bacaan.
J baiknya sih langsung saja ikuti petunjuk praktis di buku Culter, Triple you reading speed dan temukan latihan membaca cepat.
Oke, Selamat mencoba dan semoga bermanfaat…
Penulis: Dewi Saniati
Penulis: Dewi Saniati
0 Komentar: