Ukhuwah & Running-Man
Minggu, 7 April 2013
Gombak, 7.40am
Catatan harian oleh Ratih Febrian
Pagi yang cerah. Alhamdulillah…
Dingin pagi mulai beranjak pergi seiring datangnya sang mentari. Suasana masih sepi. Asrama hening. Tirai-tirai jendela kamar baru sedikit yang terkuak. Sama sekali tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan didalamnya. Maklumlah…weekend gitu loh.
Di lapangan nan luas itu, sekitar 15 anak dara telah berkumpul melingkar di sana. Sedang apa? Oh..lagi pemanasan rupanya. Yiapss... Aktifitas pagi ini adalah olahraga bersama. Yuhhhuuu!!!
Bukan acara yang ‘wah’ sebenarnya. Bahkan ujung-ujungnya, hanya tersisa 13 orang yang siaga di arena. Padahal, berdasarkan harapan & perhitungan, setidaknya ada 20 orang yang akan hadir. Tapi begitulah.. Man suppose, God Dispose.
Kalau mengikut rencana di atas kertas, semestinya setelah pemanasan ringan, kami akan tawaf (baca: marathon) keliling kampus. Namun ternyata, the power of audience begitu luar biasa hingga dapat mengubah keputusan panitia. Tawaf mengelilingi kampus diganti dengan tawaf mengelilingi danau belakang asrama. Ngga nyesel kok, soale itu juga sekitar 1km gitu. Impas lah
Kemudian…dimulailah games yang pertama: Tebak gambar. Dan begitulah… akhirnya kelihatan, sapa yang berbakat melukis dan sapa yang berbakat menumis. Makna istilahi dari menumis adalah:
"goreng aja, mbak! masukan bumbu, bahan apa aja lah, yang penting jadi. Gambar aja apa yg bisa digambar! yang penting akhirnya berwujud gambar!".
Nah, yang repot ya yang giliran nebak, gambar apakah kiranya yang sedang dilukis itu?! Sungguh, kreatifitas manusia ternyata begitu luar biasa. Hingga akhirnya gambar Masjid disebut Helikopter, dan gambar rumah dikira gambar pensil. jyahahaha...Parah!
Games berikutnya: tebak langkah, triple shoot, and human passing. Yang setia nongkrongin Running man, pasti tahu-lah ya.
Sesi Quiz juga lumayan lah. Lumayan nguras keringat maksudnya. Soale, untuk ngejawab pertanyaan yang sebenarnya ngga ada susah-susahnya itu, kami tetap harus bersusah payah. Semua kudu lari sambil bergandengan tangan. Uhh,sok sweet! Dan akhirnya korban pun berjatuhan. Lecet disana disini, terseret arus semangat & ambisi manusia. So, moral of the story adalah: ternyata ukhuwah itu berdarah-darah. *nyaribetadin.
Dan akhirnya, sampai juga di babak final; Race and Rip name tag. Hohoho… familiar kan?!
Yiaapps! saatnya berburu beng-beng! harta karunnya beng-beng euyyy. *Mataberbinar
Dari sejak pertama Perburuan dimulai, sudah diumumkan bahwa ada “2 Spy” yang disusupkan diantara kami semua. Entah mereka berada di grup yang mana. Curiga, su’udzon, dan saling menuduh, itulah yang kemudian terjadi. Tidak nyaman memang. Karena bukankah dalam ukhuwah kita diajari untuk ber-husnudzon kepada saudara?! Kemudian, siapapun yang nametag-nya berhasil di robek, maka harta si korban harus berpindah tangan kepada sang lawan. Ngga adil kan? Dia yang sudah bersusah payah ngorek-ngorek, lompat, dan lari-lari buat nyari dan ngedapetin harta karun tersembunyi, ketika nametag-nya di robek, ehh, harta malah berpindah tangan. Tapi… inilah bedanya kami dengan Running man. At the end of the day, ghanimah itu tetap kami bagi rata pada semua peserta.
So, what’s the good thing behind the games? Tentunya, mengeratkan kembali ukhuwah diantara kami semua. Kemudian, menguji kerjasama dan kesolidan tim. Siapapun yang hadir ketika itu, memiliki arti dan kontribusi tersendiri dalam proses berjalannya permainan tersebut.
Dan yang pasti lagi…badan sehattt! Ehh tapiii… ada juga sih yang sakit (lecet-lecet dan berdarah). On top of that, akhir cerita tetep happy ending. Semua bergembira, sambil berpelukaaan! Ditambah lagi, grup yang menang, juga yang kalah, tetap dapet hadiah. Alhamdulillah, syeneeengg!
Sungguh… Ahad pagi yang penuh berkah…
*Jazakillah semuanya...wa bilkhusus kpd duo panitia, sang 'designer' acara. Daebakk!!
sumber : http://notes-ratih.blogspot.com
0 Komentar: