Mencintai-Nya dalam Kegagalpahaman
Sedikit melenceng dari topik.
Belasan abad para 'lelaki' itu berusaha mengerti apa yang diinginkan Tuhan. Berbagai kajian dilakukan. Jutaan lembar dituliskan. Berbagai disiplin ilmu dilahirkan. Semua itu untuk satu tujuan: mencoba pengertian sama Tuhan, mencoba mengerti apa yang diinginkan Tuhan terhadap hamba-Nya.
Perdebatan yang terjadi selama berabad-abad semuanya berusaha menjawab pertanyaan semacam, "Benarkah seperti itu ritual yang diinginkan Tuhan?", "Benarkah itu konsep kehidupan yang dinginkan Tuhan?".
Untuk bisa pengertian kita harus mengenal, mengenal itu butuh pengetahuan. Kenalilah Tuhanmu kau akan mengerti, kau akan dekat. Kenalilah wanitamu maka kau akan jadi orang paling pengertian terhadapnya dan itu akan menjadikanmu satu satunya pangeran di hatinya.
Tidak mudah menjadi lelaki yang pengertian. Tapi jika anda bisa, sungguh andalah pemilik hatinya. Sungguh andalah pemenangnya.
Tapi terkadang cinta itu mengalahkan segalanya. Tidak semua 'lelaki' tadi berhasil pengertian sama Tuhannya. Tidak sedikit yang gagal paham, gagal mengerti keinginan Tuhannya. Tapi mereka memilih untuk tetap mencintai-Nya, mencintai-Nya meski dalam kegagalpahaman mereka. Tetap mencintai-Nya meski tak punya alasan - yang menurut sebagian orang lebih tulus dari cinta yang beralasan.
Penulis: Mohammad Ridho (Mahasiswa Master IRK)
Penulis: Mohammad Ridho (Mahasiswa Master IRK)
Tulisan ini merupakan bagian dari program 'Menulis untuk Fotar'. Rekan-rekan dapat menyumbangkan tulisan dan karya-karya lain melalui tarbiyahiium@gmail.com. Informasi selengkapnya bisa diakses di sini.
0 Komentar: