ARTI KEMERDEKAAN BAGI KAMI

August 20, 2016 Forum Tarbiyah 0 Komentar


Beberapa orang bilang begini kepada saya, "Ah elu ga inget negara sendiri lu lama2 di negeri orang." atau "Ah dia mah udeh jadi warga negara sana kali". Sejenak saya berfikir iya juga kali ya, keenakan di negeri orang jadi kurang inget sama negeri sendiri. Batin saya bergejolak, timbul banyak pertanyaan-pertanyaan dan kata-kata sebagian orang yang terngiang di kepala saya yang membuat saya semakin bingung. "Emang kenapa sih kita harus mikirin negara sendiri?", "Duh kalo inget Indonesia tuh ya bawaannya kesel mulu. Macetnya lah,  korupsinya lah, sistem pemerintahannya yang amburadul lah, kriminalitasnya yang makin hari makin parah.. Aduuh bikin pusiing aja, udah gitu mau apa2 susah lagi.. Hadeuh".


Semua itu merupakan sebuah gejolak yang luar biasa untuk saya saat itu. Terutama saya yang sudah merasakan bagaimana mudah dan nyamannya kami hidup di negeri orang. Jalanan yang rapi dan bersih, fasilitas dan sistem yang cukup mudah, pendidikan dan kesehatan yang juga sangat diperhatikan sekali kemudahannya, terutama untuk warga lokal. Dan banyak deh.

Namun, jujur, jiwa saya menentang ketika beberapa orang bilang ke saya seperti tadi. Kata siapa hidup di negeri orang bikin kita ga peduli sama negara sendiri? Jiwa dan raga yang jauh tidak membatasi kita untuk berkarya dan bekerja untuk tanah air. Banyak hal yang dapat kita lakukan walaupun kita sedang di negeri orang. Mulai dari kegiatan kepedulian masyarakat, seperti kegiatan sosial dan keagamaan yang notabenenya lebih ditujukan kepada saudara-saudara WNI kita yang ada di sana, sampai memperbanyak bekal dan ilmu yang nantinya dapat menjadi solusi bagi rentetan problematika yang ada di negara kita. 

Daripada hidup di negara sendiri tapi malah jadi beban negara atau action-nya kurang, lebih baik menuntut ilmu dan mengumpulkan bekal di negeri orang sehingga kontribusi kita bisa lebih optimal dan lebih mantap. Memang negara itu bukan agama yang menjadi segala tujuan dari kehidupan kita. Memang tanah air bagi kita umat muslim bukan hanya negara tempat kita dilahirkan atau berasal saja, tapi dimana ada kaum muslimin di situlah tanah air kita juga. Tetapi menurut saya kepedulian kita terhadap negara kita bisa menjadi mediasi atau jembatan bagi kita untuk mencapai tujuan dari agama itu sendiri, yaitu membentuk suatu komunitas atau negara agar menjadi sebuah negara yang baik yang penuh dengan ampunan dan rahmatNya "Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofuur".


Masyarakat yang jauh dari kemaksiatan, masyarakat yang memiliki akhlak dan ketakwaan yang tinggi terhadap Rabbnya, negeri yang kokoh sistem dan fasilitasnya, pemimpin yang amanah sehingga mampu dan siap ketika bersaing dan menghadapi musuh-musuh islam. Inilah yang harus digaris bawahi bagi kita sebagai umat islam, sebagai warga negara ini, alasan kenapa kita harus peduli terhadap bangsa ini. Bukan mau atau tidak mau, tapi sudah menjadi suatu kewajiban, sudah menjadi tugas bagi kita, untuk kerabat kita, untuk bangsa kita. 

Inilah yang harus menjadi titik tekan kita dalam mengartikan sebuah kemerdekaan negara ini. Sebuah momentum untuk membuat suatu perubahan, sebuah titik tolak untuk membakar semangat lagi dalam bekerja dan berkarya untuk agama dan bangsa. Bukan sekedar rutinitas perayaan yang tidak lebih dari sekedar simbol perayaan setiap kali negeri ini mengulang tanggal kemerdekaannya. Tidak jadi masalah sebenarnya, tapi yang perlu lebih diperhatikan lagi adalah peningkatan dari action perubahan kita. Sudah sejauh mana bangsa ini berubah selama lebih dari 70 tahun merdeka.

Di sini saya dan banyak teman saya menimba ilmu, di negeri orang lain, kami berharap dan akan berjuang,  untuk membawa bekal yang cukup untuk kontribusi kami kepada negeri kami. Suatu harapan bagi kami, dengan momentum kemerdekaan ini, kami dapat mereview kembali semangat dan perjuangan kami, langkah-langkah dan visi misi kami dalam menyusun mozaik - mozaik kehidupan kami di sini. 

Wahai kawanku semua, sadarlah! Kita adalah aset bangsa. Manfaatkanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Bukan untuk diri kita sendiri, bukan hanya untuk masa depan kita. Tapi jauh daripada itu, untuk bangsa kita, untuk negara kita, dan untuk agama kita. 

Semoga kita bisa menjadi Habibie yang berikutnya, Dr Warsito yang berikutnya. Sebagai sosok anak bangsa yang membawa kebanggaan bagi bangsa dan negeri kita yang kita cintai.

Merdeka!

Ditulis oleh: Zulfani Ahmad Zuhri

Beberapa orang bilang begini kepada saya, "Ah elu ga inget negara sendiri lu lama2 di negeri orang." atau "Ah dia mah udeh j...

0 Komentar: